JAKARTA* –Sulawesi, pulau terluas ke tiga setelah Sumatera dan Kalimantan, memiliki daya pikat sendiri bagi para penjelajah. Tidak hanya mereka yang berpetualang dengan kendaraan roda empat melainkan mereka berpetualang dengan roda dua. Keseruan dan tantangan tentunya di dapat dengan perbandingan di Pulau Jawa yang selalu ramai dengan kendaraan.

Jansen dengan motor Honda ADV150, melaju dari Sulawesi Utara hingga kembali ke rumah kediamannya di wilayah Cawang, Jakarta Timur. Yang membuat berkesan jalur nya yang tidak membuat ngantuk, mata harus waspada dan kecepatan harus diatur karena  banyak hewan semacam sapi, kambing dan anjing yang suka main nyebrang dan juga jalurnya sering longso sehingga harus waspada..longsor tiba-tiba sebelah kiri sudah laut. (Rabu, 25/11)

“Alhamdulillah selama perjalanan tidak ada kendala smua berjalan dengan baik dan aman karena memang motor masih baru juga tapi tetap mengikuti arahan-arahan temen bikers setempat bila melalui jalur-jalur yang harus di waspadai,” ujar Jansen yang merupakan anggota Honda Vario Club (HVC) dan Honda ADV Indonesia (HAI) Jakarta.

Untuk komunitas di Sulawesi, alhamdulillah mereka menyambut baik saya ketika masuk ke kota mereka. Luar biasa pokoknya untuk komunitas di sana, semnetara kalau tantangannya paling hewan liar, untuk begal tidak ada maupun kalau mistisnya sendri tidak saya rasain sih,” lanjut Jansen.

Wilayah Palu, Sulawesi Tengah menjadi kesan tersendiri bagi Jansen. “Kota Palu mempunyai kesan mendalam karena sempat mengunjungi tempat-tempat yang terkena dampak gempa dan tsunami, sementara di Toraja saya dapat mengunjungi patung Tuhan Yesus serta makam yang berada di atas bukit,” tambah Jansen.

Sementara untuk istirahat saya pasti selalu udah dikondisikan di rumah salah satu bikers di kota yang akan saya lewatkan kalau pun sudah kemalaman saya mencari tempat penginapan dan selama istirahat saya tidak pernah istirahat di pom bensin sehabis isi bensi minum cek handphone lalu lanjut gas terus,” pungkas Jansen